ARSITEKTUR SISI KLIEN (CLIENT
SIDE)
Ada beberapa karakteristik dari
sisi klien pada umunya sudah kita ketahui, yaitu :
1. Pihak klien selalu memulai
permintaan/permohonan ke pihak server
2. Setelah mengirim permintaan,
kemudian klien akan menunggu balasan atau
jawaban atas permintaannya dari
server
3. Menerima balasan dari server
atas permintaannya
4. Biasanya klien akan terhubung
ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu
5. Biasanya berinteraksi langsung
dengan end-user (pengguna akhir) dengan
menggunakan user interface
(antarmuka pengguna)
6. Khusus jenis klien mencakup
web browser, email klien dan online chat klien
ARSITEKTUR SISI SERVER (SERVER
SIDE)
Sama dengan sisi klien (client
side), sisi server (side server) juga memiliki karakteristik seperti di bawah
ini :
1. Sebagai penyedia layanan, sisi
server akan selalu menunggu permintaan dari
sisi klien
2. Sesuai dengan tugasnya,
melayani dan menjawab permintaan data yang
diminta oleh klien
3. Sebuah server dapat
berkomunikasi dengan server lain untuk melayani
permintaan klien
4. Jenis server khusus mencakup
web server, FTP server, database server, email
server, file server, print
server. Mayoritas dari web layanan tersebut juga merupakan jenis server.
KOLABORASI ARSITEKTUR SISI KLIEN
DAN SERVER
Ada beberapa model arsitektur
klien-server ini yang umum, yaitu
1. Arsitektur mainframe
2. Arsitektur file-sharing
3. Arsitektur client/server
Arsitektur client server dapat
dibedakan menjadi 3 model, yaitu single-tier (satu
lapis), two-tier (dua lapis) dan
three-tier (3 lapis).
Berikut penjeLasan dari ketiga
modeL arsiTektur cLient server tersebut di atas :
>> Arsitektur Single-tier
(Satu Lapis)
Semua komponen produksi dari
sistem dijalankan pada komputer yang sama pada arsitektur single tier ini.
Model single tier adalah model yang sederhana, mudah digunakan pengguna (user)
dan paling sedikit memiliki alternatif. Kelemahan dari arsitektur ini adaLah
kurang aman dan kurang memiliki skalabilitas.
>> Arsitektur Two-tier (DUa
Lapis)
Pengolahan informasi pada
arsitektur ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem user interface (antarmuka
pengguna) lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur two
tier memiliki tingkat kemanan yang lebih tinggi dan terukur daripada arsitektur
single-tier. Arsitektur ini memiliki database pada computer yang terpisah dan
hal tersebut menyebabkan arsitektur ini dapat meningkatkan kinerja keseluruhan
situs.
Arsitektur two- tier memiLiki
keLemahan, yaitu biayanya yang mahal, arsitekturnya yang kompleks, tidak adanya
pembaruan kode, skalabilitasnya kurang dan tingkat kemanannya kurang.
Di samping itu, kelebihan dari
arsitektur two tier adalah mudah digunakan oleh pengguna, dapat menangani
database server secara khusus dan bisnis lingkup kecil sangat cocok menggunakan
arsitektur ini.
>> Arsitektur Three-tier
(tiga Lapis)
Karena arsitektur sebelumnya
memiliki cukup banyak kelemahan, maka dikembangkanlah arsitektur three tier ini
yang akan membantu mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Arsitektur
three-tier memiliki 3 lapisan.
Kelebihan dari arsitektur ini
adalah memiliki skala yang besar, transfer informasi antara web server dan
server database optimal, tidak akan menyebabkan lapisan lain terkontaminasi
salah jika salah satu lapisan terdapat keslahan. Dan kekurangannya, arsitektur
ini lebih sulit untuk merancang, lebih sulit untuk mengatur dan lebih mahal.
sumber: http://saprida.blogspot.com
sumber: http://saprida.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar