Sabtu, 05 Mei 2012

Pemakaian Handphone Sambil Berjalan

Menelpon sambil berkendara berbahaya, mungkin kedengarannya sudah biasa. Namun apa jadinya jika nemelpon sambil berjalan kaki bisa menyebabkan kematian?

Tentu kita tahu bahayanya berkendara sambil mengoperasikan perangkat mobile, namun apa kita sadar bahwa berjalan kaki sambil menggunakan handphone sama bahayanya?


Menurut asosiasi keselamatan jalan di Amerika Serikat, kematian pejalan kaki di Negara Paman Sam itu naik drastis untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.

Salah satu penyebab pastinya adalah keengganan orang untuk melepaskan diri dari perangkat mobile mereka saat menyeberangi jalan.

Dr. David Schwebel, direktu Laboratorium Keselamatan dan kesehatan University of Alabama at Birmingham, menjalankan pengujian untuk melihat apakah perangkat mobile mengganggu konsentrasi seseorang saat menyeberang.

Ternyata 12 persen orang yang sedang berbicara lewat handphone kemungkinan besar akan tertabrak kendaraan. Angka itu akan bertambah lebih dari dua kali lipat, menjadi 25 persen, bagi orang yang SMS-an.

Schwebel menegaskan hasil temuannya dengan mengatakan, "saya menduga bahwa kita menggunakan telinga dan mata lebih dari yang kita sadari saat menyeberangi jalan. Karena itu bila kita menelepon, walau mata sudah awas, kuping kita mendengar omongan lawan bicara tidak mendengar bunyi kendaraan."

Menurut sebuah studi di Amerika Serikat, headphone ternyata membuat cedera serius pada seseorang meningkat tiga kali lipat. Dikutip dari Weborange, studi tersebut mengungkapkan, jumlah orang yang menderita cedera serius saat memakai headphone, untuk gadget meningkat tiga kali lipat selama enam tahun ini.  Para ahli menemukan, kenaikan drastis dalam cedera tersebut ketika memakai headphone sambil berjalan di jalanan, khususnya di kalangan remaja, laki-laki dan pria dewasa.
Kebanyakan korban tersebut adalah laki-laki 68 persen, di bawah usia 30 tahun 67 persen, dengan sekira satu dari 10 pada semua kasus 9 persen di bawah usia 18 tahun. Selain itu 89 persen kasus terjadi di wilayah perkotaan dan lebih dari setengah, sekira 55 persen korban ‘dikagetkan’ oleh kereta api.
Para ahli menyimpulkan bahwa penggunaan headphone dengan perangkat genggam dapat menimbulkan resiko keamanan bagi pejalan kaki, terutama dengan kendaraan bergerak.