Produser Mira
Lesmana, Putut
Widjanarko, Toto
Prasetyanto,Gangsar
Sukrisno
Sutradara Riri Riza
Penulis Riri Riza, Mira Lesmana, Salman Aristo
Pemeran Vikri Setiawan, Rendy Ahmad, Azwir Fitrianto, Nugie,Landung Simatupang, Mathias Muchus, Lukman Sardi, Zulfanny, Nazril Irham, Sandy Pranatha, Rieke Diah Pitaloka, Maudy Ayunda, Yayu Unru, Jay Widjajanto
Tanggal edar Thursday, 17 December 2009
Warna Warna
Bahasa utama Indonesia
Bahasa lainnya Melayu
Sutradara Riri Riza
Penulis Riri Riza, Mira Lesmana, Salman Aristo
Pemeran Vikri Setiawan, Rendy Ahmad, Azwir Fitrianto, Nugie,Landung Simatupang, Mathias Muchus, Lukman Sardi, Zulfanny, Nazril Irham, Sandy Pranatha, Rieke Diah Pitaloka, Maudy Ayunda, Yayu Unru, Jay Widjajanto
Tanggal edar Thursday, 17 December 2009
Warna Warna
Bahasa utama Indonesia
Bahasa lainnya Melayu
Sinopsis
Sang
Pemimpi merupakan kelanjutan dari Laskar Pelangi. Film ini bercerita tentang
Ikal (Vikri Setiawan) dan saudara sepupunya, Arai (Rendy Ahmad), serta
sahabatnya, Jimbron (Azwar Fitrianto), pada usia remaja, dan mengisahkan
tentang anak remaja yang mencari identitas diri dan seksualitas pada usia 17
tahun.
Adalah
seorang guru bernama Balia (Nugie) yang menjadi sumber inspirasi bagi Ikal,
Arai dan Jimbron. Kelas Balia membawa mereka pada keajaiban ilmu pengetahuan
dan luasnya kehidupan, tempat yang memberi mereka nafas untuk keluar dari
tekanan hidup. Balia membarakan semangat mereka untuk menjelajahi Eropa dan
bagian dunia lain untuk mengarungi kehidupan. Namun, pada saat yang sama,
mereka harus menghadapi sikap keras Pak Mustar (Landung Simatupang), sang
kepala sekolah. Kontras dengan sikap Balia, Pak Mustar adalah seorang guru yang
menerapkan cara didik dengan pola hukuman bagi yang lalai.
Problematika
yang mereka hadapi tak hanya soal sekolah dan bertahan hidup, tapi juga cinta.
Cinta Arai pada Zakiah Nurmala (Maudy Ayunda) menggiringnya menjadi seorang
penyanyi dadakan dengan berguru pada Bang Zaitun Jay Widjajanto), seorang
pemusik Melayu keliling. Jimbron jatuh hati pada Laksmi, gadis pemurung pekerja
pabrik cincau yang tak pernah tersenyum sejak orang tuanya meninggal. Ikal
tertarik pada gambar wanita molek dari reklame sebuah film Indonesia di
bioskop.
Tetapi,
kebimbangan Ikal akan hidup dan masa depan membuatnya patah arang dan berusaha
menghapus impiannya bersekolah ke Eropa bersama Arai. Ikal yang dulu seolah
memiliki semangat baru, menjadi Ikal yang tenggelam dalam keputusasaan dan
menyisakan kekecewaan yang dalam di hati sang ayah yang sangat membanggakan
dirinya sejak kecil.
Rasa
bersalah terhadap sang ayah membuat Ikal bangkit, dan para pemimpi pun kembali
berlari bersama. Satu persatu simpul-simpul kesulitan hidup untuk mencapai
mimpi mereka buka. Cita-cita, harapan, dan cinta. Dengan tambahan bekal dari
tabungan Jimbron, Ikal dan Arai melanjutkan hidup untuk merajut mimpi. Namun,
setelah gelar sarjana diraih, Arai menghilang. Tinggalah Ikal sendirian mengadu
nasib sambil mengejar mimpi.