Cahaya matahari
sudah terang ketika aku bangun dari tidurku sejak subuh tadi , saat itu waktu
menunjukan jam 9 tepat. Aku langsung
menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, dan bersiap utuk pergi bersama
teman ke mall Taman Anggrek. Setelah selesai mandi aku menggunakan pakaian yang
layak, serta memakai jam tangan agar aku bisa melihat waktu. Kemudian
kukeluarkan motor kesayanganku dan mulai menyalakannya agar mesin menjadi panas
dan tidak mendapat kendala saat di perjalanan nanti. Selagi menunggu mesin
motorku panas aku menggunakan kaos kaki beserta sepatu yang biasa kupakai. Beberapa
menit kemudian motor sudah siap untuk kugunakan pergi dan aku mengenakan jaket
serta helm. Tak lupa aku berdoa sebelum berangkat untuk kelancaran perjalananku
ini dan akupun berangkat.
Satu setengah
jam kemudian aku sudah sampai di Jalan Thamrin untuk memutar balik menuju mall
yang ingin aku datangi. Sekian lama berjalan mall yang aku cari tidak
kutemukan, aku memutuskan berhenti sejenak untuk bertanya kepada petugas
keamanan dari salah satu gedung yang ada disana. Ternyata aku salah memutar
balik dan seharusnya lurus saja untuk menemukan mall tersebut. Batinku tertawa
saat itu, padahal aku sudah beberapa kali main di mall itu tapi masih saja aku
tersesat seperti ini. Aku mulai melanjutkan perjalanan kembali mengikuti
petunjuk yang diberikan bapak tadi. Beberapa saat kemudian aku melihat gedung
dari mall tersebut dari kejauhan, dan menyusuri jalan yang aku lihat mengarah
ke gedung tersebut.
Ternyata jalan yang
kulewati adalah jalan tol, aku mengetahuinya setelah ada seseorang yang
meneriakiku serta memberitahu, aku
bingung dan memutuskan untuk memutar balik melawan arah. Sesaat kemudian ada
seorang polisi menghampiri aku dan memintaku untuk menunjukan STNK serta SIM
yang kupunya. Polisi itu menyita surat-surat itu, dan menyuruhku untuk
mengikutinya. Akhirnya aku menuju pos polisi yang berada di daerah itu,
memakirkan motor dan masuk kedalam pos. Aku paham atas kesalahanku melewati
jalan yang tidak seharusnya aku lewati, tapi aku sedikit geram karna tidak ada
rambu yang terlihat sehinggan aku tidak mengetahui bahwa jalan itu adalah jalan
khusus pengguna mobil. Didalam pos polisi aku membicarakan hal ini dengan
polisi, tetap saja aku ditilang atas kesalahanku tadi.
Setelah berdebat
cukup lama dengan polisi tersebut, kemudian dia menyerahkan surat-surat itu
kepada polisi lain yang ada disitu. Aku memulai kembali pembicaraan dengan
polisi yang baru kulihat ini untuk menyelesaikan masalah. Sejenak aku berpikir
akan menjadi sulit jika aku mengikuti sidang karna aku tidak mengetahui dimana
tempat pelaksanaan sidang tersebut. Polisi tersebut memberikan pilihan mau
mengikuti sidang di tempat yang sudah ditentukan oleh polisi tersebut atau
berdamai. Dengan berfikir dengan matang aku memilih pilihan yang kedua, karna
banyak kesulitan yang akan kutemui jika aku memilih mengikuti sidang. Setelah
menyelesaikan masalah tersebut aku melanjutkan perjalananku dangan lebih
hati-hati.
Akhirnya aku
tiba di Mall Taman Anggrek dan langsung menuju tempat parkir motor yang ada di
mall tersebut. Setelah memarkirkan motor aku berjalan kedalam mall untuk
menemui teman-teman. Sesaat kemudian aku berfikir akan lebih baik jika aku
sholat dzuhur terlebih dahulu agar hati terasa tenang. Aku berbalik arah dan
pergi meninggalkan mall menuju mushola yang letakya berdekatan dengan tempat
parkir mobil. Setelah sholat aku menghubungi temanku yang sudah berada didalam
mall, ternyata mereka sedang bermain es skating. Langsung saja aku masuk
kedalam mall menuju tempat bermain es skating. Sesampainya di tempat tersebut
aku memastikan dulu bahwa temanku masih ada dengan melihatnya. Sejauh mata
memandang tidak terlihat wajah teman-temanku, aku hubungi mereka ternyata
sedang istirahat di ruang tunggu. Kemudian aku membeli tiket masuk untuk
bermain es skating, dan menemui teman-teman. Saat itu pelapisan es sedang
berlangsung, aku harus menunggu untuk bermain es skating. Kuisi waktu menunggu
dengan mengobrol dengan temanku yang sudah lama bermain sejak tadi. Lama juga
waktu yang kuhabiskan untuk menyelesaikan masalah di pos polisi tadi.
Pelapisan es
sudah selesai, kami mulai bermain es skating dengan berhati-hati karna es dalam
keadaan licin. Aku mulai bermain sambil memegang pagar besi yang telah
disediakan sebagai fasilitas di tempat itu. Belum begitu lancar aku memainkan
es skating ini sehingga pergerakanku tidak bebas seperti biasanya. Banyak orang
yang terjatuh saat bermain es skating selain diriku, tapi tidak sedikit pula
yang mahir dalam melakukan gerakan sulit. Kuperhatikan orang yang mahir
tersebut untuk mengetahui bagaimana cara memainkannya dengan benar. Kurasa aku
sudah meketahui tekhnik meluncur, saatnya untuk mencoba apa yang telah aku
lihat barusan. Ternyata cukup sulit untuk melakukan apa yang aku pikirkan,
tidak semudah apa yang kulihat tadi. Membutuhkan latihan yang banyak agar mahir
seperti orang yang kulihat tadi.
Beberapa jam kemudian beberapa temanku pamit
lebih dulu karena mereka ada keperluan lain. Aku maklumi mereka sudah lama
berada disini sebelum aku datang. Belum puas rasanya aku bermain, untung masih
ada salah satu temanku yang masih mau menemaniku bermain es skating. Setelah
temanku pamit aku melanjutkan bermain kembali dan melanjutkan usahaku untuk
mahir memainkan es skating. Beberapa lama aku mencoba akhirnya aku mulai lancar
bermain walaupun hanya bisa sedikit tapi aku senang. Temanku mengajak pulang
setelah capek bermain es skating, aku pun sudah merasa puas bermain es skating
hari ini. Kami melepaskan sepatu dan mengambil barang-barang yang dititipkan
dan keluar dari arena bermain es skating. Setelah itu kami ke tempat parkir
untuk mengambil motor dan pulang menuju rumah masing-masing.